Pada umumnya
masyarakat awam mengenal istilah nuklir dari sejarah Perang Dunia II. Teknologi
nuklir merupakan teknologi yang sebagian besar masyarakat awam dirasa paling
jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali bersentuhan dengan masalah-masalah
kehidupan manusia sehari-hari. Masyarakat awam lebih banyak mengenali risiko
atau bahaya dari teknologi nuklir itu dibandingkan dengan pengenalan mereka
terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi nuklir.
Istilah
nuklir dalam ilmu pengetahuan selalu dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam inti atom. Disiplin fisika nuklir misalnya, merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang khusus mempelajari fenomena-fenomena fisika yang terjadi di
dalam inti atom. Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti atom. Kita
juga mengenal istilah reaktor nuklir, yaitu suatu tempat untuk melangsungkan
reaksi nuklir secara aman dan terkendali.
Dalam rangka
Studi Tour pada perkuliahan Fisika Inti
maka kami mahasiswa dari Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatulah
Jakarta semester enam berkunjung ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada
hari Selasa tanggal 03 Mei 2016 sebanyak 65 mahasiswa/i dengan Tim Pemandu
PRSG yang terdiri dari Cahyana ST, Drs. Unggul Hartoyo, Agung Satrio S.Si.
Puspitasari Ramadania S.Si, Ngariatinah, Suharyo, Sunarningsih dkk.
Kami tiba di
BATAN Serpong pada pukul 08.30 WIB kami memasuki Aula dan kemudian acara
dimulai dengan sambutan-sambutan setelah itu kami dapat deseminasi tentang sejarah
BATAN, nuklir, reaktor nuklir dan aplikasi teknik nuklir di bidang energi,
industri, hidrologi, kesehatan dan pangan.
Reaktor
nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi berantai yang terkendali. Sebuah reaktor
merupakan sumber energi yang sangat efisien. Satu garam nuklida yang membelah
perhari dapat melepaskan energi 10.000.000 Joule, energi ini setara dengan yang
dihasilkan 2,6 juta ton batu bara. Energi yang dilepaskan dalam sebuah reaktor
nuklir timbul sebagai kalor dan dapat diambil dengan mengalirkan zat cair atau
gas sebagai pendingin melalui reaktor itu.
Indonesia baru memiliki reaktor penelitian dan reaktor
pemroduksi isotop yaitu:
1.
Triga Mark II (Training Reaserch and
Isotop Production by General Atomic) yang berada di Bandung dengan daya 1 MW termal.
2.
Reaktor Kartini di Yogyakarta dengan
daya 250 KW termal.
3.
Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy MPR
30 (Multi Purpose Reactor) terdapat di Serpong dengan daya 30 MW termal.
Perlukah kita khawatir dengan radiasi???
Radiasi
ionisasi terus menerus mengalir masuk ke tubuh kita. Sebagian berasal dari
alam. Bahkan Adam dan Hawa pun terpapari radiasi. Juga semua binatang purba.
Tidak ada hubungannya sama sekali dengan ulah manusia. Sekarang ini sebagian
dari dosis radiasi tahunan diakibatkan oleh kegiatan manusia. Lebih-lebih,
sebagian dari dosis tersebut diterima dengan sengaja, yaitu karena pengobatan
medik dengan radiasi atau karena pekerjaan yang berhubungan dengan radiasi,
sementara sebagian lagi didapatkan dengan tidak sengaja, yaitu dari ledakan
nuklir dan kecelakaan-kecelakaan yang melepaskan debu radioaktif ke lingkungan.
Kesehatan
kita dilindungi oleh radiasi. Kadang-kadang kita menjalani pemeriksaan dengan
sinar-X dan mammografi. Dokter gigi kemungkinan memutuskan untuk menyinari gigi
kita denga sinar-X. Kadang-kadang pengobatan dan pemeriksaan medik memerlukan
zat-zat radioaktif yang disuntikkan ke dalam tubuh kita. Penyakit kanker
kadang-kadang diobati dengan sinar-X atau unit telekobal (disebut juga bom
kobal).
Banyak orang
berurusan dengan radiasi dan zat-zat radiaktif dalam pekerjaan sehari-hari.
kita akan mempelajari berbagai bidang yang memanfaatkan radiasi, misalnya:
industri kertas dan logam/baja, industri makanan, penelitian, sistem pengawasan
keselamatan, rumah sakit, laboratorium, pusat budidaya tanaman dan pengendalian
serangga. Di beberapa jenis pekerjaan, misalnya di industri nuklir,
pertambangan dan penerbangan, para pekerja terkena radiasi, walaupun sasaran
proses tersebut tidaklah menggunakan radiasi. Jika pada masa liburan, kita
berjalan di pegunungan atau terbang dengan pesawat, kita akan terkena radiasi
lebih banyak daripada biasanya.